• Inspirasi Manfaat

    Sebaik-baik kamu adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain

  • Inspirasi BAIK

    Menjadi BAIK bertindak (Bertanggungjawab, Aman, Inspiratif, dan Kreatif)

  • Inspirasi Berdaya

    Mendorong dalam percepatan menuju perbaikan yang jauh lebih baik

  • Inspirasi Membangun

    Menjadi pribadi yang menebarkan kebaikan-kebaikan di tengah masyarakat

  • Inspirasi Mandiri

    Bermodal kemandirian untuk menggapai sukses di masa yang akan datang

Selasa, 27 November 2018

Rumah Zakat Serahkan Bantuan Modal Usaha kepada KUBE UMMI

Dwi Pujiyanto, Relawan Inspirasi Rumah Zakat menyerahkan bantuan modal usaha kepada Amalun Sholihah, Bendahara Kelompok Usaha Bersama (KUBE) UMMI yang dibentuk Rumah Zakat

Salatiga-Rumah Zakat kembali menyalurkan pemberian bantuan modal usaha bagi Kelompok Usaha Bersama (KUBE) UMMI di RW 09 Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Sabtu (24/11). Pemberian modal usaha sebanyak Rp750 ribu diserahkan langsung oleh Relawan Inspirasi Rumah Zakat, Dwi Pujiyanto kepada bendahara KUBE UMMI, Amalun Sholihah.
KUBE UMMI merupakan kelompok usaha yang beranggotakan dari ibu-ibu jamaah pengajian yang saat ini bergerak di bidang pinjaman bergulir dan catering. KUBE UMMI sendiri terbentuk atas inisiasi dari Relawan Inspirasi Rumah Zakat untuk meningkatkan kemandirian usaha dan kesejahteraan peserta pengajian binaan Rumah Zakat.
Dwi Pujiyanto mengatakan bahwa ia telah menginisiasi program kemandirian berupa pinjaman modal usaha bergulir bagi pelaku usaha kecil dan pembentukan KUBE yang diberi nama KUBE UMMI. Untuk pinjaman modal usaha bergulir sudah berjalan sekitar satu tahun kemudian mulai bulan kemarin terbentuk KUBE UMMI yang bergerak di bidang catering. Kami berharap dengan terbentuknya beberapa kelompok usaha tersebut dapat meningkatkan gairah perekonomian khususnya di Kelurahan Dukuh, khususnya lagi bagi kaum ibu-ibu rumah tangga.
“Rumah Zakat telah menghimpun masyarakat dan membentuk beberapa usaha diantaranya Pinjaman Modal Usaha Bergulir dan KUBE yang bergerak di bidang catering. Alhamdulillah para ibu-ibu khususnya sangat antusias dengan program tersebut. Kami berharap dengan program tersebut dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam usaha dan juga meningkatkan gairah perekonomian di Kelurahan Dukuh,” kata Dwi Pujiyanto.
Amalun Sholihah, bendahara KUBE UMMI yang mewakili anggota yang lain mengucapkan terima kasih kepada Rumah Zakat yang telah memberikan tambahan modal usaha. Ia mengatakan bahwa beberapa kali KUBE yang dibentuk Rumah Zakat sudah mendapatkan pesanan snack dan makan untuk kegiatan rapat dari beberapa lembaga. Semoga ke depan bisa meningkat lagi usahanya.
“Terima kasih kepada Rumah Zakat yang telah memberikan bantuan modal usaha. Alhamdulillah, kami juga suda mendapatkan pesanan snack dan catering dari beberapa lembaga. Dengan bantuan ini semoga ke depan usaha yang dirintis bersama Rumah Zakat ini bisa lebih berkembang,” kata Amalun Sholihah.

Share:

Kamis, 22 November 2018

Rumah Zakat Beri Bantuan 28.000 Liter Air Bersih

Relawan Rumah Zakat, Dwi Pujiyanto menyalurkan air bersih di daerah Randuares Salatiga
Argomulyo, Salatiga-Relawan Inspirasi Rumah Zakat Kota Salatiga, Selasa (6/11) memberikan bantuan air bersih kepada warga Salatiga yang mengalami kekeringan selama musim kemarau. Adapun wilayah yang mendapatkan bantuan air yaitu di Dusun Ploso, Dusun Kembang, dan Dusun Randuares. Semua lokasi berada di Kecamatan Argomulyo, Salatiga.
Dwi Pujiyanto, Relawan Inspirasi Rumah Zakat mengatakan bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian Rumah Zakat kepada masyarakat yang terkena bencana kekeringan. Pada kesempatan itu, Rumah Zakat menyalurkan sebanyak tujuh tangki air bersih dengan total 28.000 liter yang bekerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Salatiga untuk pengadaan airnya.
Dropping air ini dilakukan untuk membantu masyarakat yang mengalami kekeringan air sejak beberapa bulan terakhir. Rumah Zakatmemiliki program yang dinamakan “Berbagi Air Kehidupan”. Dalam kesempatan itu, kami dengan dibantu relawan yang lain yaitu Zaidun menyalurkan ke beberapa titik lokasi diantaranya Ploso dua titik, Kembang dua titik, dan Randuares empat titik,” kata Dwi Pujiyanto.
Dalam kesempatan itu, Muh. Haris, Wakil Walikota Salatiga juga membersamai dropping air bersih yang dilakukan oleh Rumah Zakat. Beliau hadir untuk meninjau dan menyapa masyarakat di wilayah Randuares, Kelurahan Kumpulrejo. Beliau menyampaikan terima kasih kepada RumahZakat dan berbagai pihak yang membantu masyarakat Kota Salatiga yang kesulitan mendapatkan air bersih dikarenakan musim kemarau yang panjang sehingga menyebabkan air PAM mati dan sumur-sumur warga mengalami kekeringan.
“Terima kasih Rumah Zakat yang telah membantu air bagi masyarakat kami di Kota Salatiga. Beberapa tempat di Kota Salatiga mengalami kesulitan air lantaran air PAM mati karena debit air selama musim kemarau berkurang selain itu sumur-sumur warga juga mengalami kekeringan,” kata Muh. Haris.
Hal yang sama disampaikan oleh Waluyo, Ketua RW 07 Dusun Kembang, Kelurahan Randuacir mengucapkan terima kasih kepada relawan dari Rumah Zakat yang telah membantu air bersih kepada warga di Dusun Kembang. Ia menceritakan setiap hari warga selalu antre menunggu dan mengandalkan bantuan air dari orang lain. Kesulitan air yang dialami warga sudah beberapa bulan terakhir ini. Sehingga warga harus berhemat dalam penggunaan air baik untuk keperluan mandi, mencuci, minum, memasak, dan kebutuhan yang lainnya.
“Terima kasih kepada Rumah Zakat yang telah membantu warga kami. Ya, beginilah pemandangan setiap hari. Warga kami bersama-sama mengantrekan ember atau dirigen airnya di tempat penampungan. Mereka sangat gembira manakala tangki air datang. Itu yang mereka tunggu-tunggu setiap hari,” kata Waluyo.
Share:

Rumah Zakat Adakan Pelatihan Wirausaha Hingga Bentuk KUBE

Salah satu penerima manfaat menunjukkan hasil olahan dari pelatihan memasak dari rumah zakat
Salatiga-Rumah Zakat mengadakan pelatihan wirausaha bagi sejumlah ibu-ibu di Desa Berdaya Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga pada hari Senin (22/10). Pelatihan wirausaha kali ini difokuskan pada praktik membuat makanan ringan yaitu sosis ayam dan susfla yang digelar di Jl. Sumantri Raya No. 14 Perum Griya Dukuh Asri Salatiga. Peserta dari pelatihan ini merupakan penerima manfaat dalam bidang pemberdayaan ekonomi dari Rumah Zakat.
Dwi Pujiyanto yang merupakan fasilitator Rumah Zakat yang tinggal di RW 09 Kelurahan Dukuh Salatiga ini telah menginisiasi kegiatan pelatihan wirausaha bagi ibu-ibu. Dari pelatihan wirausaha tersebut terbentuk Kelompok Usaha Bersama (Kube) yang diberi nama “Kube UMMI”. Kube yang dimaksud bergerak dalam usaha penyedia snack atau makanan ringan dan catering.
Rumah Zakat menginisiasi pelatihan wirausaha bagi ibu-ibu untuk memberdayakan potensi yang dimiliki oleh ibu-ibu. Mereka sangat berpengalaman dalam masak membuat makanan. Rumah Zakat mengumpulkan mereka dan mengintervensi terbentuknya Kelompok Usaha Bersama (Kube). Dan mereka antusias dan bersepakat. Kube ini kita beri nama Kube UMMI. Semoga ke depan dengan memperbanyak sosialisasi, banyak masyarakat yang memesan,” kata Dwi Pujiyanto.
Siti Mudrikah, salah satu penerima manfaat dari program Rumah Zakat menyambut ide dari Relawan Rumah Zakat untuk membentuk Kube dengan baik. Ia setuju dengan ide atau gagasan tersebut. Dengan usaha bersama dapat saling belajar dan mempererat persaudaraan.
“Iya,  pak. Saya setuju. Kalau dikerjakan bersama-sama, kan, bisa saling belajar dan dapat meningkatkan persaudaraan serta kerukunan diantara kita. Siap, pak, kalau nanti ada pesanan, kita kerjakan bersama-sama. Untuk perlengkapan masak diantara kita juga sudah punya. Insya Allah nanti jalan, pak,” kata Siti Mudrikah yang sehari-hari memproduksi peyek.
Kekompakan ibu-ibu dalam kegiatan pelatihan wirausaha membuat makanan ringan kali ini sangat tampak. Pasalnya mereka adalah kelompok penerima manfaat dari Rumah Zakat yang juga mengikuti program belajar membaca Al-Qur’an setiap hari Jumat. Jadi mereka sudah sering berinteraksi.
Hasil dari membuat sosis ayam dan susfla kali ini dikemas semenarik mungkin dan rasanya juga enak. Usai kegiatan, hasil olahan tersebut dibagi-bagi untuk dibawa pulang dinikmati bersama keluarga.
Share:

Rumah Zakat Hibur Santri TPQ dengan Cerita Islami

Santri TPQ antusias menyimak cerita dari Mr. O
Salatiga-Rumah Zakat menghibur 70 santri Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Nurul Iman Dusun Warak RW 06 Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti dengan cerita islami, Senin (15/10). Cerita islami  yang dilaksanakan di Masjid Nurul Iman ini bertujuan untuk menanamkan pendidikan karakter yang baik kepada santriwan dan santriwati TPQ. Cerita kali ini menghadirkan pendongeng yang sudah rutin mengisi acara cerita atau dongeng di radio dan stasiun TV yang dikenal dengan Mr. O. Nama asli beliau adalah Ustadz Tumidi.
Relawan Inspirasi Rumah Zakat Desa Berdaya Dukuh, Dwi Pujiyanto mengatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi para santri TPQ untuk terus menghadiri kegiatan belajar membaca Al-Qur’an. Sehingga akan lahir generasi yang sholih dan sholihah serta fasih dalam membaca kitab suci Al-Qur’an.
“Kami berharap acara menyimak cerita islami yang disampaikan oleh pendongeng yang handal ini dapat meningkatkan motivasi para santri untuk hadir dalam kegiatan TPQ setiap sore hari. Sehingga mereka akan tumbuh menjadi generasi yang sholih dan sholihah serta hafal Al-Qur’an,” kata Dwi Pujiyanto.
Dalam kesempatan tersebut, Mr. O, Pendongeng yang mengisi acara dongeng di Wesal TV menyampaikan cerita seorang ulama  yang bernama Urwah Bin Zubair. Urwah Bin Zubair adalah seorang tabi’in yang memiliki kesabaran yang tinggi saat kakinya diamputasi karena penyakit. Selain itu ia sangat baik interaksinya terhadap Al-Qur’an bahkan saat usianya masih belasan tahun ia sudah hafal Al-Qur’an.
“Adik-adik mau mendengarkan cerita dari Mr. O?”, kata Mr. O. Dengan serentak para santri menjawab, “mau!,” kata para santri.
“Urwah bin Zubair adalah seorang ulama yang sangat sabar. Ketika ia harus dipotong satu kakinya karena penyakit, ia mengatakan masih tersisa kaki satunya lagi. Ketika ia mendapatkan kabar bahwa anaknya meninggal karena ditendang kuda. Ia mengatakan masih mempunyai anak yang lainnya. Selain itu ia juga hafal Al-Qur’an,” kata Mr. O yang dalam penyampaiannya dipenuhi dengan humor dan canda tawa yang sangat menarik.
Endang, salah satu pengajar TPQ Nurul Iman menyampaikan terima kasih kepada Rumah Zakat yang telah menyelenggarakan kegiatan yang sangat bermanfaat tersebut. Ia berharap secara rutin nantinya kegiatan serupa atau kajian dengan topik lainnya bisa dilaksanakan untuk membekali anak-anak dengan agama islam yang kokoh.
“Terima kasih kepada Rumah Zakat. Semoga bisa dilanjutkan dengan kegiatan atau program yang lainnya agar anak-anak di sini bisa termotivasi untuk belajar membaca Al-Quran dan mempelajari ilmu-ilmu agama Islam,” kata Endang.
Di akhir acara para santri TPQ mendapat minum dan jajanan yang diberikan dari Rumah Zakat. Selain itu juga dilakukan sharing tentang pengelolaan TPQ bersama pengasuh.
Share:

Rumah Zakat Ajari Remaja Jualan Daring

Coaching bisnis daring remaja masjid
Salatiga-Relawan Inspirasi Rumah Zakat Kelurahan Dukuh, Dwi Pujiyanto yang tinggal di wilayah RW 09, Sabtu (22/9) ajak remaja masjid berjualan online. Pertemuan yang dihadiri beberapa remaja itu dilaksanakan di kediamannya RT 03 RW 09 Perumahan Griya Dukuh ASri. Pertemuan itu dimaksudkan agar para remaja yang hobi nge-game bisa diarahkan untuk menggunakan gadget untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. Sehingga waktu yang mereka miliki tidak sia-sia.
Dwi Pujiyanto mengatakan bahwa tidak dipungkiri pada zaman sekarang hampir semua remaja di Indonesia memiliki gadget atausmartphone yang terhubung dengan internet. Mayoritas menggunakan gadget untuk sekadar bersosial media dan menghabiskan waktu untuk bermain game online. Oleh karenanya, ia berinisiasi untuk mengarahkan para remaja menggunakan gadget yang dimiliki untuk berjualan online.
“Kebanyakan para remaja sudah memiliki gadget yang canggih yang setiap saat terhubung dengan internet. Selama ini mereka hanyaupdate status dan lebih banyak bermain game online. Untuk mengarahkan remaja ke hal yang lebih bermanfaat, saya mempunyai inisiatif memberikan intervensi kepada remaja agar gadget yang dimiliki untuk berjualan online. Dan mereka antusias menyambut tawaran dari saya,” kata Dwi Pujiyanto.
Ia menambahkan bahwa para remaja masjid di RW 09 tersebut semuanya sudah memiliki akun sosial media seperti facebook dan instagram. Dengan akun tersebutlah mereka bisa menjadi marketing. Setelah melakukan riset sederhana akhirnya kita putuskan sebagai awalan akan menjual kaos distro yang sasarannya juga para remaja.
Fikri Aufa, salah satu remaja menyambut ide kreatif dari Rumah Zakat tersebut dengan antusias. Ia berencana akan menambah jumlah pertemanan di akun sosial media yang sudah ia miliki. Ia juga ingin mengajak remaja lainnya yang belum bergabung dalam pertemuan itu. Ia yakin banyak remaja yang tertarik dengan ide gagasan tersebut.
“Wah, saya sepakat itu pak. Selain bisa mendapatkan keuntungan, dengan kegiatan itu teman-teman supaya tidak hanya menghabiskan waktunya untuk nge-game. Pasti teman-teman sangat tertarik dengan gagasan ini, Pak,” kata Fikri Aufa.
Ia juga bertanya perihal darimana modal usaha didapatkan. Kemudian Dwi Pujiyanto, selaku Relawan Inspirasi Rumah Zakat mengatakan untuk kebutuhan modal awal nanti akan diberi oleh Rumah Zakat.
Share:

Rumah Zakat Gelar Kajian Remaja dan Doa Bersama Jelang UTS

Kajian Remaja Masjid Nurul Islam mengikuti kajian keislaman
Salatiga-Rumah Zakat Desa Berdaya Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Ahad (16/9) menggelar kajian remaja masjid dan doa bersama menjelang pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) bagi para remaja yang tergabung dalam remaja masjid Nurul Islam. Kajian dimulai pada pukul 08.00 dan selesai pukul 10.00 bertempat di Masjid Nurul Islam RW 09 Kelurahan Dukuh. Bertindak sebagai penceramah yaitu Dwi Pujiyanto, Relawan InspirasiRumah Zakat Salatiga.
Dalam kajian yang dihadiri oleh puluhan remaja masjid tersebut mengambil tema “Kiat Sukses Menghadapi Ujian”. Dwi Pujiyanto mengatakan bahwa untuk meraih sukses diperlukan beberapa syarat diantaranya adanya tujuan jangka panjang yang ingin dicapai, persiapan yang maksimal, dan melakukan yang terbaik. Selain syarat tersebut ia juga menambahkan pentingnya memohon doa restu kepada kedua orang tua serta senantiasa menjaga ibadah kepada Allah.
“Untuk bisa sukses kita harus memiliki tujuan jangka panjang yang jelas. Karena ada ungkapan mimpi hari ini akan menjadi kenyataan hari esok. Selain itu harus disertai dengan usaha yang sungguh-sungguh, meminta doa restu orang tua, dan melaksanakan berbagai ketaatan ibadah kepada Allah,” jelas Dwi Pujiyanto.
Muhammad Alif, salah satu peserta mengatakan bahwa salah satu kriteria sukses bagi seorang pelajar yaitu manakala mendapat nilai ujian atau ulangan di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Selain itu seorang pelajar dikatakan sukses manakala rajin belajar dan beribadah kepada Allah serta berbakti kepada kedua orang tuanya.
“Seorang pelajar dikatakan sukses apabila mendapat nilai di atas KKM. Selain itu, ia juga harus rajin belajar dan beribadah kepada Allah,” kata Muhammad Alif.
Kajian remaja masjid tersebut diakhiri dengan berdoa bersama agar sukses dalam menghadapi UTS. Dalam kesempatan itu dari Takmir Masjid Nurul Islam juga memberikan beasiswa kepada para remaja yang yatim dan kurang mampu. Setiap peserta dalam kegiatan tersebut juga mendapatkan nasi bungkus dari donatur Rumah Zakat.
#RumahZakat #RelawanInspirasi #KajianRemas #DesberDukuh #GenSholih #SharingHappiness #SuksesUjian
Share:

Rumah Zakat Berikan Bantuan Perlengkapan Posyandu

Relawan Inspirasi Rumah Zakat, Dwi Pujiyanto memberikan bantuan mangkok untuk kegiatan Posyandu Balita di Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomutki Kota Salatiga
Salatiga-Rumah Zakat memberikan bantuan perlengkapan untuk menunjang kegiatan Posyandu Balita di Wilayah RW 09 Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Kamis (13/9). Bantuan yang diberikan berupa dua puluh piring plastik untuk keperluan makan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita yang hadir. Bantuan diserahkan langsung oleh Relawan Inspirasi Rumah Zakat Desa Berdaya Dukuh, Dwi Pujiyanto yang juga membantu kegiatan posyandu sore itu.
Dwi Pujiyanto, Relawan Inspirasi Rumah Zakat mengatakan bahwa bantuan yang diberikan memang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan posyandu. Piring sering digunakan untuk makan bagi balita yang datang memeriksakan pertumbuhan dan perkembangannya bersama ibunya.
“Kali ini kami memberikan bantuan perlengkapan berupa dua puluh piring plastik untuk tempat pemberian makanan tambahan atau PMT. Sebelumnya sudah kami tawarkan kepada kader posyandu perihal perlengkapan yang dibutuhkan. Dan mereka menghendaki piring tersebut,” kata Dwi Pujiyanto.
Sri Subekti, salah satu kader Posyandu yang sore itu bertugas mengucapkan terima kasih banyak kepada Rumah Zakat yang telah memberikan bantuan perlengkapan tersebut. Perlengkapan yang diberikan sangat membantu kegiatan posyandu dan akan kami manfaatkan dengan baik.
“Terima kasih, Mas Dwi dari Rumah Zakat atas bantuan piring ini. Piring ini akan kami manfaatkan untuk tempat pemberian makanan tambahan. Karena biasanya dalam suatu waktu selain pemeriksaan juga ada penyuluhan yang mana semua orang tua dan balita kumpul jadi satu tidak datang pergi. Nah, di saat itulah kami menyajikan makanan yang bisa dimakan bersama seperti bubur, sup, dan sebagainya,” kata Sri Subekti.
Pada bulan ini, yaitu bulan September 2018 selain penimbangan berat badan juga dilakukan pemberian obat cacing bagi balita yang berusia di atas dua tahun. Diharapkan dengan pemeriksaan secara rutin dan berkala kesehatan para balita bisa terjaga dan tumbuh menjadi anak-anak yang sehat dan pintar.
#RumahZakat
#SharingHappiness
#DesberDukuh
#SalatigaSmart
#RelawanInspirasi
#PosyanduSalatiga
Share:

Relawan Rumah Zakat Isi Pengajian Majelis Taklim

Dwi Pujiyanto, Relawan Inspirasi Rumah Zakat memberikan tausiyah dalam kegiatan pengajian rutin Majelis Taklim Ibu-ibu Masjid Nurul Islam Perumahan Griya Dukuh Asri
Salatiga-Relawan Inspirasi Rumah Zakat Desa Berdaya Dukuh, Dwi Pujiyanto menjadi penceramah dalam pengajian Majelis Taklim Ibu-ibu Masjid Nurul Islam Perumahan Griya Dukuh Asri Salatiga, Ahad (2/9). Pengajian majelis taklim ini sudah berjalan rutin setiap hari Ahad pekan pertama dan ketiga. Kegiatan yang diikuti oleh jamaah ibu-ibu warga muslim RW 09 Kelurahan Dukuh ini digelar di Masjid Nurul Islam dan dimulai setiap pukul 16.00 WIB.
Dalam kesempatan sore itu, Dwi Pujiyanto, Relawan Inspirasi Rumah Zakat menyampaikan tausiyah tentang keutamaan berzikir kepada Allah SWT. Ia memulai dengan membacakan surat Al-Baqarah ayat 152 yang artinya “Dan, berzikirlah (ingatlah) kamu kepada-Ku, niscaya Aku pun akan senantiasa mengingat kalian.” (Q.S. Al-baqarah: 152). Kemudian juga disampaikan sebuah ayat yang menerangkan betapa besar pahala yang akan didapat oleh seorang muslim manakala senantiasa berzikir kepada Allah SWT dalam setiap kondisi dan kesempatan. “Orang-orang yang banyak berzikir kepada Allah, baik laki-laki maupun perempuan, maka Allah sediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang sangat besar.” (Q.S. Al-Ahzab: 35).
Dan juga ditambahkan beberapa hadits Rasulullah Muhammad SAW tentang keutamaan berzikir kepada Allah. Salah satu hadits yang disampaikan, “Siapa yang bertasbih setelah setiap sholat tiga puluh tiga (kali) dan bertahmid tiga puluh tiga (kali) dan bertakbir tiga puluh tiga (kali). Itu (semua) adalah sembilan puluh sembilan lalu ia berkata menggenapkan seratus (dengan mengucapkan) “La ilaha illallahu wahdahu la syarika lahu lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syain qadir “, maka akan diampuni dosa-dosanya walaupun seperti buih lautan”. (HR. Muslim).

Ia mengajak kepada jamaah majelis taklim, dengan adanya banyak keterangan mengenai keutamaan berzikir kepada Allah tersebut, sudah seharusnya setiap muslim beristiqomah melanggengkan ibadah berzikir kepada Allah. Seorang muslim harus senantiasa mensyukuri nikmat-Nya, menyucikan asma-Nya, dan mengagungkan nama-Nya baik dalam keadaan berdiri, duduk, maupun berbaring. Sungguh merugi dan naïf apabila seorang muslim enggan menunaikan shalat dan tidak mau berzikir kepada Allah. Padahal Allah senantiasa memberikan karunia dan nikmat yang sangat banyak kepada manusia bahkan nikmat tersebut tidak bisa dihitung karena begitu banyaknya.

“Ibu-ibu, jamaah pengajian, marilah senantiasa membasahi lisan kita dengan berzikir kepada Allah. Sudah cukup banyaklah penjelasan mengapa kita harus senantiasa berzikir kepada Allah baik dari Al-Quran maupun hadits. Semoga kita termasuk hamba-Nya yang terjaga selalu berzikir kepada Allah dan terhindar dari perilaku sombong dan kufur terhadap nikmat yang selalu Allah berikan kepada kita,” ajak Dwi Pujiyanto.

Ibu Hj. Siti Latifah, selaku Ketua Majelis Taklim Ibu-ibu Masjid Nurul Islam menyampaikan terima kasih kepada Ustadz Dwi Pujiyanto dari Rumah Zakatyang telah memberikan tausiyah dan membimbing jamaah ibu-ibu dalam mendalami pelajaran agama. Ia berdoa semoga apa yang diberikan oleh Rumah Zakatbermanfaat bagi ibu-ibu dan menjadi amal sholih bagi Ustadz Dwi Pujiyanto.

“Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Ustadz Dwi Pujiyanto atas tausiyahnya. Terima kasih juga selama ini sudah memberikan bimbingan kepada ibu-ibu untuk mendalami pelajaran agama semoga bisa kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Ibu Hj. Latifah yang juga sangat support terhadap berbagai program Rumah Zakat di Desa Berdaya Dukuh.

#RumahZakat #RelawanInspirasi #MajelisTaklim #SharingHappiness #DesaBerdayaDukuh #SalatigaSmart
Share:

Semangat Ibu-ibu Belajar Membaca Al-Quran

Salatiga-Setelah sempat beberapa pertemuan libur karena banyaknya agenda HUT Kemerdekaan RI ke-73, Jumat (31/8) sejumlah ibu-ibu di Desa Berdaya Dukuh kembali bersemangat mengikuti kegiatan rutinitas belajar membaca Al-Qur'an. Kegiatan belajar membaca Al-Quran dari nol kelompok ibu-ibu dilaksanakan setiap hari Jumat sore bertempat di rumah Ketua Majelis Taklim RW 09, Rumah Ibu Hj. Latifah.

Ibu-ibu semangat belajar membaca Al-Quran
Sejauh ini mereka sudah mulai pengenalan bacaan panjang mad jaiz dan mad wajib. Metode pembelajaran yang dipakai menggunakan metode pembelajaran Al-Qur'an metode UMMI. Kegiatan belajar membaca Al-Qur'an yang dulu beranggotakan 9 orang ini sekarang menjadi 19 orang. Hal ini menandakan semangat dan keinginan ibu-ibu untuk bisa membaca Al-Quran sangat besar. Meskipun sudah berlanjut usia, tidak mengurangi semangat mereka.

Tidak jarang dalam pembelajaran disertai dengan tawa dikarenakan salah mengucap huruf hijaiyah atau sikap yang lain. Ibu-ibu mengaku senang dengan kegiatan tersebut. Sri Warningsih, salah satu peserta selalu mengucapkan terima kasih kepada Rumah Zakat yang telah menginisiasi kegiatan tersebut.

"Terima kasih kepada Rumah Zakat. Terima kasih kepada Mas Dwi yang telah membimbing kami dengan sabar. Sekarang sudah lebih baik daripada dulu ibu-ibu tidak mengenal huruf hijaiyah sama sekali. Semoga menjadi amal baik Mas Dwi," kata Mbah Ninin sebutan sehari-hari Sri Warningsih.

Dwi Pujiyanto, Relawan Inspirasi Rumah Zakat mengatakan bahwa kegiatan ini terlaksana sejak ia bergabung menjadi Relawan Inspirasi Rumah Zakat satu tahun yang lalu. Ia bersyukur respon dan anemo masyarakat baik. Selain kelompok ibu-ibu juga ada kelompok remaja putra dan remaja putri.

"Alhamdulillah sampai sekarang ini kegiatan belajar membaca Al-Quran berjalan dengan baik. Anemo masyarakat sangat baik. Bahkan mereka tidak rela kalau dalam satu minggu ada liburnya. Kalau di hari yang disepakati kebetulan ada yang berhalangan maka mereka mencari hari lain agar dalam satu minggu tidak ada yang libur. Saya senang dengan semangat ibu-ibu tersebut," kata Dwi Pujiyanto.

#RumahZakat
#RelawanInspirasi
#SharingHappiness
#DesaBerdayaDukuh
#AyoMengaji
Share:

Rumah Zakat Beri Bantuan Modal Penjual Jamu Keliling

Dwi Pujiyanto, Relawan Inspirasi Rumah Zakat Desa Berdaya Dukuh memberikan bantuan modal usaha kepada Bapak Kemat, Penjual jamu tradisional, Senin (28/8) di RW 09 Kelurahan Dukuh.
Salatiga-Rumah Zakat melalui Relawan Inspirasi Desa Berdaya Dukuh, Senin (27/8) memberikan bantuan modal usaha kepada salah seorang penjual jamu keliling di Kota Salatiga. Bantuan modal usaha kali ini diberikan kepada Bapak Kemat warga RW 09 Kelurahan Dukuh yang sehari-hari berjualan jamu keliling dengan menggunakan sepeda motornya.
Dwi Pujiyanto, Relawan Inspirasi Rumah Zakat mengatakan bahwa bantuan modal usaha ini diberikan agar dimanfaatkan untuk pengembangan usaha dan menambah penghasilan. Tidak hanya itu, setelah menerima bantuan, secara intensif ia akan mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari Rumah Zakat.
“Rata-rata para pelaku usaha kecil mendapatkan kendala dari sisi permodalan. Oleh karena itu, Rumah Zakat mengucurkan program bantuan modal usaha agar bisa membantu pengembangan usaha para pelaku usaha kecil. Selain bantuan modal, kami juga akan intens melakukan pembinaan dan pendampingan supaya bantuan yang diberikan bisa terevaluasi,”kata Dwi Pujiyanto.
Ia menambahkan pada bulan Agustus ini Rumah Zakat memberikan bantuan modal usaha sebesar Rp750.000 yang kemudian diberikan kepada dua orang, Bapak Kemat Rp400.000 sedang sisanya kepada pelaku usaha lain.
Pak Kemat, sebutan sehari-hari bapak dari dua anak perempuan ini mengaku senang akan bantuan yang diberikan oleh Rumah Zakat. Ia sangat bersyukur lantaran ia sedang membutuhkan modal usaha untuk mengganti beberapa peralatan membuat jamu yang sudah rusak.
“Terima kasih kepada Rumah Zakat yang telah memberikan bantuan modal usaha. Inilah yang saya rasakan rezeki yang tidak disangka-sangka. Pas saya lagi butuh untuk membeli beberapa peralatan usaha, eh, Mas Dwi dari Rumah Zakat memberikan bantuan. Saya bersyukur,alhamdulillah,” kata Bapak Kemat yang sampai sekarang masih harus berpindah-pindah tempat tinggal mencari kontrakkan karena belum memilikirumah tetap.
Dwi Pujiyanto melanjutkan, “Semoga usaha jamu Bapak Kemat bisa berkembang dan suatu saat nanti bisa digunakan untuk membeli rumah. Amin.”
Share:

Tingkatkan Ukhuwah, Rumah Zakat Ajak Remaja Bermain Futsal

Relawan Inspirasi Rumah Zakat Desa Berdaya Dukuh, Dwi Pujiyanto (memakai rompi) berpose bersama remaja Dukuh sebelum bermain olahraga futsal.
Salatiga-Dalam rangka meningkat ukhuwah antar remaja, Rumah Zakat mengajak puluhan remaja di RW 09 Kelurahan Dukuh bermain futsal, Sabtu (21/7) di Centro Futsal Randuares, Argomulyo, Salatiga. Olahraga menjadi salah satu kegiatan rutin pilihan sebagai bentuk pembinaan karakter bagi remaja selain untuk menjaga kebugaran dan kesehatan.
Memang bukan kali pertama olahraga futsal ini digelar. Kegiatan olahraga seperti basket, volley, renang juga diprogramkan rutin bergantian dalam kurun waktu satu bulan. Dwi Pujiyanto, Relawan Inspirasi Rumah Zakat mengatakan bahwa membina remaja untuk menjadi generasi yang berkarakter diperlukan pendekatan yang sesuai dengan psikologi dan bakat minat remaja. Kegiatan pembinaan harus disusun bervariasi agar para remaja selalu antusias dalam mengikuti kegiatan yang positif.
“Membina remaja memang tidak mudah. Kita harus masuk ke segi kehidupan remaja termasuk bakat minatnya. Kegiatan pembinaan pun harus selalu bervariasi agar para remaja antusias dalam lingkungan dan kegiatan positif. Sehingga mereka akan terhindar dari kenakalan remaja dan pengaruh perilaku-perilaku yang negatif,” kata Dwi Pujiyanto.
Calvin (17) salah satu siswa SMK Negeri di Salatiga yang mengikuti kegiatan tersebut mengaku senang. Meskipun salah satu kakinya sedang cidera ringan ia tetap ikut bermain karena sebagai ajang silaturrahim dan kebersamaan bagi remaja.
“Saya senang bermain futsal. Meskipun kaki saya sedang sakit tapi saya tetap bermain. Itu semua demi kebersamaan dan untuk menjalin  silaturrahim antar remaja,” kata Calvin remaja dari RT 02.
Permainan futsal berlangsung selama dua jam dimulai pukul 13.00 WIB dan berakhir pukul 15.00 WIB. Sewa lapangan dan kebutuhan minum didukung dari Rumah Zakat. Kegiatan futsal ditutup dengan shalat asar berjamaah di masjid yang lokasinya dekat dengan lapangan futsal.
Share:

Rumah Zakat Support Kegiatan Posyandu Balita


Relawan Inspirasi Rumah Zakat Desa Berdaya Dukuh sedang membantu menimnbang berat badan balita yang mengikuti program Posyandu Balita di RW 09 Kelurahan Dukuh
Salatiga-Rumah Zakat melalui Relawan Inspirasi Desa Berdaya Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga, Dwi Pujiyanto memberikan support terhadap kegiatan Posyandu Balita di lingkungan RW 09 Kelurahan Dukuh, Jumat (13/7). Dukungan yang diberikan berupa uang nominal untuk kegiatan Posyandu ataupun untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita.
Dwi Pujiyanto, Relawan Inspirasi Rumah Zakat yang juga hadir membantu kegiatan Posyandu sore itu mengatakan bahwa bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk kepedulian Rumah Zakat terhadap tumbuh kembang generasi Indonesia masa yang akan datang. Kalau generasi Indonesia sehat maka bangsa dan Negara Indonesia akan maju dan sejahtera. Rumah Zakat sendiri juga memiliki program Senyum Sehat bahkan di beberapa tempat sudah berdiri dan beroperasi Rumah Bersalin Gratis (RBG) Rumah Zakat seperti di Kota Semarang, Bandung, Surabaya, DIY, dan kota besar lainnya.
Rumah Zakat mempunyai program kepedulian terhadap kesehatan warga Indonesia dengan nama program rumpun ‘Senyum Sehat’. Termasuk kegiatan posyandu di lingkungan RW 09 ini. Di beberapa tempat kota besar bahkan Rumah Zakat mendirikan Rumah Bersalin Gratis (RGB) bagi warga kurang mampu,” kata Dwi Pujiyanto.
Posyandu Balita “Anyelir” dilaksanakan rutin setiap bulan sekali yaitu setiap tanggal 13 dan dilaksanakan di balai RT 03 RW 09. Seluruh warga sangat antusias datang ke Posyandu untuk memeriksakan pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya. Ada sekitar 30 sampai 40 balita yang aktif mengikuti kegiatan Posyandu. Kader Posyandu yang terdiri dari empat sampai lima orang dengan sabar melayani warga sejak setelah asar hingga menjelang waktu magrib.
Ibu Suloso, Ketua Posyandu mengatakan bahwa kegiatan Posyandu dilaksanakan rutin setiap bulan sekali untuk memantau perkembangan, pertumbuhan, dan kesehatan balita di lingkungan RW 09. Hal itu dilakukan agar seluruh balita tumbuh dengan sehat dan tidak ditemukan kasus gizi buruk. Oleh karenanya selain para balita mendapatkan pemeriksaan kesehatan seperti menimbang berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan pemberian vitamin juga diberikan pemberian makanan tambahan.
“Alhamdulillah warga sangat antusias mengikuti kegiatan Posyandu. Setiap balita yang rajin datang ke Posyandu pasti kesehatan dan pertumbuhannya akan terpantau. Baik berat badannya, tinggi badannya, dan yang lainnya. Selain itu setiap yang datang akan diberikan makanan tambahan untuk menunjang gizi balita,” kata Ibu Suloso.
Share:

Program Penuntasan Buta Aksara bagi Remaja di Desa Berdaya Dukuh



Kegiatan belajar membaca Al-Quran kelompok remaja putra
Salatiga-Relawan Inspirasi Yayasan Desa Berdaya Kelurahan Dukuh memberikan bimbingan belajar membaca Al-Qur'an kepada sejumlah remaja, Jumat (23/3) di kediamannya Jalan Sumantri Raya No. 14 Dukuh Salatiga. Kegiatan belajar membaca Al-Qur'an bagi remaja ini merupakan salah satu turunan dari program penuntasan buta aksara Al-Qur'an untuk usia remaja dan dewasa yang mereka belum bisa atau belum lancar membaca Al-Qur'an. Kegiatan belajar membaca Al-Qur'an di Desa Berdaya Kelurahan Dukuh ini sudah ada tiga kelompok yang berjalan, yaitu kelompok remaja putra, kelompok remaja putri, dan kelompok ibu-ibu lansia. Program ini sudah berjalan sekitar setengah tahun ini.

Dwi Pujiyanto, Relawan Inspirasi Yayasan Desa Berdaya Kelurahan Dukuh mengatakan bahwa para peserta yang mengikuti program ini sangat bersemangat. Mereka tidak malu atau canggung untuk bergabung belajar membaca Al-Qur'an meskipun dari nol. Justru mereka tidak ingin libur dalam sepekannya meskipun ada agenda yang bersamaan. Mereka meminta untuk mencari hari lain agar dalam sepekan tidak ada yang kosong.

"Mereka sangat antusias menyambut program ini. Terbukti sejak berjalannya program ini sampai sekarang masih istiqomah. Malah ada peningkatan, yaitu bertambahnya peserta," kata Dwi Pujiyanto.

Kegiatan pembelajaran Al-Qur'an ini menggunakan metode pembelajaran Al-Qur'an metode UMMI. Sebuah metode pembelajaran yang berasal dari Surabaya. Buku dan alat peraga pembelajaran langsung diadakan dari Surabaya. Biaya yang dikeluarkan merupakan sumbangan dari para donatur Rumah Zakat. Ada juga bantuan dari donatur di wilayah program ini direalisasikan, seperti menyediakan tempat dan konsumsi saat pembelajaran. Semoga ke depan masyarakan muslim di Kelurahan Dukuh semuanya bisa membaca Al-Qur'an dengan tartil.

#RelawanInspirasi
#DesaBerdaya
#Dukuh #Salatiga
#SharingHappiness
Share:

Rabu, 14 Maret 2018

Relawan Inspirasi Beri Pembinaan Penerima Beasiswa dari Takmir Masjid

Dwi Pujiyanto, Relawan Inspirasi Desa Berdaya Kelurahan Dukuh sedang menyampaikan wawasan keislaman kepada peneriman beasiswa dari Takmir Masjid Nurul Islam, Rabu (14/3)

Salatiga-Relawan Inspirasi Rumah Zakat, Dwi Pujiyanto, Rabu (14/3) memberikan pembinaan kepada penerima bantuan beasiswa dari Takmir Masjid Nurul Islam Dukuh Salatiga beserta orang tua penerima manfaat. Pembinaan yang diisi materi keagamaan ini dilaksanakan di masjid. Setiap dua bulan sekali, Takmir Masjid memberikan beasiswa kepada 23 siswa yang tinggal di lingkungan masjid sebesar Rp100 ribu per siswa. Selain menerima beasiswa, penerima manfaat juga diberikan pembinaan tentang keislaman.
Dwi Pujiyanto, Relawan Inspirasi Desa Berdaya Kelurahan Dukuh mengatakan dirinya ditugasi oleh pengurus Takmir Masjid Nurul Islam sejak enam bulan yang lalu. Sebelumnya pengurus takmir hanya menyerahkan uang beasiswa itu langsung ke rumah-rumah penerima manfaat rutin setiap bulan tanpa ada pembinaan. Akhirnya muncul usulan agar penerima manfaat tidak hanya menerima saja melainkan juga diberikan pembinaan agar yang bersangkutan bisa aktif memakmurkan masjid melalui shalat berjamaah dan pengajian.
“Program beasiswa dari takmir sebenarnya sudah berjalan lama. Namun sebelumnya penerima manfaat hanya menerima uang beasiswa saja tanpa ada pembinaan. Sejak setengah tahun ini, saya diberikan amanah untuk menyalurkan beasiswa ini sekaligus memberikan pembinaan,” kata Dwi Pujiyanto yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Takmir Masjid Nurul Islam.
Untuk menyukseskan program beasiswa tersebut, pengurus takmir menghimpun infaq dari jamaah yang dianggap mampu dari lima RT yang ada. Selain itu dana juga diambilkan dari perolehan infaq setiap jumat dan pengajian.

Share:

Sabtu, 10 Maret 2018

Usia Senja Tak Surutkan Ibu-ibu di Dukuh Belajar Baca Al-Qur’an

Relawan Inspirasi Rumah Zakat, Dwi Pujiyanto sedang memberikan pelajaran membaca Al-Quran bagi ibu-ibu di RW 09 Kelurahan Dukuh, Kota Salatiga, Kamis (8/3).
Salatiga-Meskipun memasuki usia rata-rata di atas 50 tahun, belasan ibu-ibu di Kelurahan Dukuh, Kota Salatiga, Kamis (8/3/2018) tetap semangat belajar membaca Al-Qur’an. Mereka mengikuti program pemberantasan buta aksara Al-Qur’an yang diselenggarakan oleh Relawan Inspirasi Rumah Zakat di Desa Berdaya Kelurahan Dukuh, Dwi Pujiyanto. Program ini sudah berjalan hampir setengah tahun.
Dwi Pujiyanto, Relawan Inspirasi Rumah Zakat mengatakan bahwa dirinya menginisiasi program pemberantasan buta aksara Al-Qur’an ini lantaran melihat kondisi riil masyarakat muslim di lingkungan tempat ia tinggal masih banyak yang belum bisa membaca Al-Quran. Kemudian ia menyampaikan ide tersebut kepada masyarakat dan ternyata mereka sangat antusias mengikuti program tersebut.
“Kami merasa prihatin masih banyak masyarakat muslim yang belum bisa membaca Al-Quran. Sebenarnya sejak lama mereka setiap minggu juga ada kegiatan pengajian, hanya belum ada kegiatan belajar membaca Al-Quran bagi usia dewasa. Jadi saat mereka ngaji, yang dibaca huruf latinnya. Alhamdulillah dengan hadirnya program belajar membaca Al-Qur’an ini, sedikit demi sedikit mereka sudah kenal huruf-huruf hijaiyah dan sekarang baru belajar bacaan panjang,” kata Dwi Pujiyanto.
Sri Warningsih (68), salah satu peserta program belajar membaca Al-Quran mengaku senang dengan diadakannya program ini. Selain bisa membaca Al-Quran nantinya, juga dapat mengisi banyak waktu luang dengan kegiatan positif bernilai pahala dari Allah SWT.
“Terima kasih, ya, Mas Dwi, sudah mengajari kami. Mohon maaf kalau kami tidak bisa cepat bisa, harap maklum kami sudah usia lanjut. Insya Allah, kami selalu semangat untuk datang. Bahkan ditunggu-tunggu setiap minggunya,” kata Sri Warningsih.
Program belajar membaca Al-Quran bagi ibu-ibu ini diselenggarakan setiap minggu sekali, setiap hari jumat atau kamis bila ada kegiatan yang bersamaan. Ibu-ibu tidak ingin libur, kalau ada jadwal kegiatan yang bersamaan maka untuk jadwal mengaji belajar membaca Al-Quran cari waktu yang lain agar dalam satu minggu tersebut tidak kosong.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan rutin di rumah Ibu Hj. Latifah, Ketua Majelis Taklim Nurul Islam RW 09 Kelurahan Dukuh yang mensupport penuh kegiatan ini. Bahkan beliau dan donatur lainnya ikut membantu dalam menyediakan snack atau konsumsi setiap pembelajaran membaca Al-Qur’an.

Share:

Kamis, 08 Maret 2018

Bantu Pertumbuhan UMKM, Rumah Zakat Beri Pinjaman dengan Bunga Nol Persen

Relawan Inspirasi Rumah Zakat, Dwi Pujiyanto menyalurkan pinjaman modal bergulir bagi pelaku usaha kecil di Kelurahan Dukuh, Kota  Salatiga, Rabu (7/3/2018)

Salatiga-Rumah Zakat sebagai lembaga filantropi yang mengelola zakat, infak, sedekah, serta dana sosial lainnya, Rabu (7/3) menggulirkan program pemberdayaan masyarakat melalui pinjaman modal usaha bergulir bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Dukuh, Kota Salatiga dengan bunga nol persen. Stimulan ini bertujuan untuk mendorong para pelaku usaha kecil mengembangkan usahanya sehingga semakin mandiri dan sejahtera.
Relawan Inspirasi Rumah Zakat Kelurahan Dukuh, Dwi Pujiyanto mengatakan bahwa program pinjaman bergulir yang dikemas dengan pembentukan koperasi syariah yang dinamai Koperasi Syariah UMMI (KSU) ini sudah berjalan sejak bulan September 2017 yang lalu. Sampai saat ini sudah ada sekitar 12 orang yang menerima pinjaman modal usaha tersebut dengan jumlah pinjaman Rp4,8 juta. Selain mendapatkan bantuan pinjaman, para penerima manfaat juga mendapatkan pembinaan dan pendampingan usaha agar produksi meningkat.
“Masyarakat pelaku usaha kecil sangat antusias menyambut program ini. Hal ini menandakan bahwa salah satu permasalahan yang dimiliki oleh pelaku usaha adalah permodalan. Selain mendapat pinjaman, penerima manfaat juga berkesempatan mengikuti pendampingan usaha,” kata Dwi Pujiyanto.
Ia menambahkan untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi masyarakat dari sektor usaha, perlu adanya perhatian dan kerjasama dari pemerintah maupun swasta untuk memberikan bantuan modal dan pembinaan bagi pelaku usaha kecil. Jikalau kemudahan modal bagi pelaku usaha kecil tercapai maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat.

Share:

Rabu, 07 Maret 2018

Cegah Kenakalan Remaja, Rumah Zakat Giatkan Pembinaan Karakter bagi Remaja



Sejumlah remaja usia SMP dan SMA menyimak materi wawasan keislaman dan pendidikan karakter dari Dwi Pujiyanto, Relawan Inspirasi Rumah Zakat Kota Salatiga, Ahad (4/3/2018)
Salatiga-Maraknya berbagai kenakalan remaja akhir-akhir ini membuat para aktivis yang peduli remaja prihatin dan resah dengan generasi bangsa saat ini. Sejumlah lembaga atau individu melakukan bermacam-macam cara untuk menanggulangi hal tersebut. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Dwi Pujiyanto, Relawan Inspirasi Rumah Zakat yang ditugaskan di Kelurahan Dukuh, Kota Salatiga, Jawa Tengah. Ia menggulirkan berbagai program pembinaan karakter bagi remaja dalam rangka untuk membentengi mereka dari pengaruh kenakalan remaja yang semakin memprihatinkan.
Minggu (4/3/2018) kemarin di rumahnya yang beralamat di Jalan Sumantri Raya No. 14 berkumpul puluhan remaja putra usia SMP dan SMA untuk mendapatkan pembinaan karakter dan akhlak islami dari dirinya. Program pembinaan karakter  ini dilaksanakan rutin setiap hari Minggu. Para remaja diajarkan tentang pengetahuan agama Islam, membaca Al-Qur’an, dan pendidikan karakter.
“Untuk membentengi para remaja dari pengaruh kenakalan remaja yang semakin marak. Kami berinisiasi menyelenggarakan program pembinaan karakter bagi remaja. Yang sebenarnya sudah berjalan sekitar dua tahun. Alhamdulillah ada hasilnya. Mereka yang mengikuti pembinaan karakter ini aktif menunaikan shalat berjamaah di masjid. Sehingga masjid di tempat kami lebih makmur,” kata Dwi Pujiyanto.
Ia menambahkan selain belajar wawasan keislaman, program pembinaan karakter bagi remaja dilakukan dengan berbagai variasi kegiatan, seperti bakar jagung bareng, bermain basket bareng, membagikan nasi bungkus kepada dhuafa, dan belajar bersama.

Share:

Rabu, 21 Februari 2018

Pasca Libur Semester, Program Tahsin Al-Quran bagi Mahasiswi Berjalan Kembali

Relawan Inspirasi Yayasan Desa Berdaya sedang memberikan penilaian terhadap para mahasiswi yang mengikuti program Tahsin Al-Quran di Wisma Safira, Rabu malam (21/2).
Salatiga-Relawan Inspirasi Yayasan Desa Berdaya, Dwi Pujiyanto kembali melanjutkan program tahsin Al-Quran yang menyasar sejumlah mahasiswi, Rabu (21/2) pasca liburan semester perkuliahan. Rata-rata mereka dari luar Kota Salatiga. Sehingga pada masa libur semester yang hampir dua bulan, mereka habiskan waktu di kampung halaman.
Program pendalaman membaca Al-Quran ini merupakan permintaan dari sebanyak 11 mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga yang mereka menyewa sebuah rumah di daerah Jalan Kasuari Sidomukti, Salatiga untuk ditempati sebagai wisma. Untuk mengisi kegiatan pada malam hari, mereka mendatangkan beberapa narasumber untuk memberikan tambahan wawasan keagamaan, salah satunya program tahsin Al-Quran.
Dwi Pujiyanto, Relawan Inspirasi Yayasan Desa Berdaya mengatakan bahwa para mahasiswi yang tinggal di Wisma Safira meminta untuk diadakan program tahsin Al-Quran ini bukan berarti mereka belum bisa membaca Al-Quran. Pada dasarnya mereka semua sudah bisa membaca Al-Quran. Namun memang masih perlu adanya pembenahan dari aspek makharijul huruf (keluarnya huruf), bacaan panjang, bacaan dengung, dan yang lainnya. Mereka selalu bersemangat, tidak enggan untuk mengulangi belajar dari huruf-huruf hijaiyah.
“Program tahsin Al-Quran ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas membaca Al-Quran para mahasiswi yang tinggal di wisma. Pada dasarnya mereka sudah bisa baca Al-Quran namun masih perlu dibenahi dan ditingkatkan,” kata Dwi Pujiyanto.
Dalam pembelajaran tahsin Al-Quran ini, Dwi Pujiyanto menggunakan metode pembelajaran Al-Quran metode UMMI. Ia sendiri sudah mengikuti program tahsin dari UMMI Foundation Surabaya dan mendapatkan lisensi atau sertifikasi sebagai guru Al-Quran. 
Share:

Selasa, 06 Februari 2018

Meraih Keberkahan Hidup

Ustadz Dwi Pujiyanto menyampaikan pengajian di hadapan puluhan ibu-ibu majelis taklim Masjid Nurul Islam Perumahan Griya Dukuh Asri Salatiga, Minggu (4/2/2018).

Salatiga-Seperti biasanya setiap hari Minggu pekan pertama, puluhan ibu-ibu duduk berputar di dalam Masjid Nurul Islam untuk mengikuti majelis taklim. Minggu kemarin (4/2/2018) giliran Ustadz Dwi Pujiyanto, Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat Kelurahan Dukuh, Kota Salatiga menyampaikan materi pengajian.
Kali ini materi yang disampaikan oleh Ustadz Dwi Pujiyanto mengambil tema Keberkahan Hidup. Puluhan ibu-ibu majelis taklim Nurul Islam RW 09 Kelurahan Dukuh yang rata-rata berusia di atas 35 tahun menyimak dengan saksama kajian sore itu.
Dalam tausiyahnya, Ustadz Dwi Pujiyanto menyampaikan alwaqtu huwal hayah, yang artinya waktu adalah kehidupan. Waktu sama berharganya dengan kehidupan. Dengan waktu yang terbatas itu, manusia dituntut untuk menunjukkan kualitas dirinya di hadapan Allah. Yang terpenting bukan lama atau sebentarnya waktu kita, tetapi pada keberkahan hidup yang harus diraih.
Para jamaah nampak menyimak dengan saksama pengajian
dari Ustadz Dwi Pujiyanto
“Hidup yang hanya sekali di dunia ini, kita dituntut oleh Allah meraih keberkahan hidup. Berkah artinya ziyadatul khoir, yaitu bertambah kebaikannya. Manakala setiap apapun yang kita hadapi, setiap apapun yang kita miliki, dan setiap apapun yang kita lakukan semakin mendorong kita untuk melakukan kebaikan, maka itulah keberkahan hidup,” kata Ustadz Dwi Pujiyanto.
Di akhir pengajian, ada dua jamaah yang minta didoakan karena dalam waktu dekat akan melaksanakan ibadah umroh ke tanah suci, Mekkah. Seluruh jamaah pun mengamini doa yang dipimpin oleh Ustadz Dwi Pujiyanto. “Jangan lupa panggil kami, doakan kami dari sana, ya, Bu,” pinta Ustadz Dwi Pujiyanto kepada jamaah yang akan menunaikan ibadah umroh.
Share:

Minggu, 04 Februari 2018

Kembali, Rumah Zakat Bagikan Nasi Bungkus Gratis

Dwi Pujiyanto, Relawan Inspirasi Rumah Zakat memberikan nasi bungkus gratis kepada tukang becak yang sedang menunggu pelanggan di Jalan Jendral Sudirman Salatiga, Minggu (4/2/2018).
Salatiga, rumahzakat.org-Rumah Zakat melalui Relawan Inspirasi Kelurahan Dukuh bersinergi dengan Remaja Masjid Nurul Islam Perumahan Griya Dukuh Asri Salatiga membagikan nasi bungkus gratis kepada para dhuafa, Minggu (4/2/2018). Sebanyak 50 nasi bungkus terbagi dalam waktu yang tidak lama. Para remaja masjid berboncengan dengan kendaraan bermotor mereka berkeliling di jalan-jalan kota dan desa.
Dwi Pujiyanto, Relawan Inspirasi Rumah Zakat sekaligus koordinator kegiatan gerakan Menebar Nasi Bungkus (Menabung) Gratis mengatakan bahwa nasi bungkus ini menyasar para dhuafa yang masih memiliki kemauan untuk berusaha menjemput rizki, seperti pemulung, tukang becak, pemungut sampah, dan lain-lain.
“Nasi bungkus yang kita siapkan, kita bagikan kepada para pemulung, tukang becak, pemungut sampah, dan pekerja serabutan yang kita temui di jalan-jalan. Para penerima nasi bungkus merespon dengan sangat bagus. Tak hanya mengucapkan terima kasih, mereka juga mendoakan kami dengan doa yang panjang,” kata Dwi Pujiyanto.
Lebih lanjut, Dwi Pujiyanto juga menjelaskan pembagian nasi bungkus gratis ini sebagai bentuk kepedulian kita kepada sesama yang dilaksanakan rutin setiap bulan.  Ia mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah berpartisipasi memberikan bantuan dananya sehingga kegiatan bisa berjalan sukses. Semoga ke depan para donatur bisa terus bekerjasama dalam kegiatan yang bermanfaat dan positif ini.
Share:

Kang Dwi I Inspirasi Indonesia

Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini