Pengurus Kelompok Tani Catur Manunggal menyimak penjelasan dari Owner Khonsa Aqiqah, Rohmadi atau yang biasa dipanggil Mbah Roh, Senin malam (14/9) di rumahnya di Noborejo, Salatiga |
Salatiga-Sebanyak enam orang dari pengurus Kelompok Tani Catur Manunggal binaan Rumah Zakat, Senin (13/9) belajar usaha kambing Aqiqah ke Khonsa Aqiqah di Noborejo, Argomulyo, Salatiga. Kegiatan ini diinisiasi oleh Relawan Rumah Zakat, Dwi Pujiyanto.
Dwi Pujiyanto (32) mengatakan bahwa ia sengaja mengajak belajar usaha Aqiqah karena mendorong Poktan binaannya memiliki pengembangan usaha dari ternak kambing yang sudah dirintis sejak awal tahun 2020. Kegiatan silaturrahim dan belajar ini agar memberi bekal dan wawasan kepada anggota kelompok seputar peternakan dan usaha Aqiqah.
"Saya sengaja mengajak teman-teman belajar usaha aqiqah agar mereka ke depan juga mengembangkan usaha ternak kambingnya. Kalau kambing kurban tahunan, sedangkan aqiqah bisa setiap hari setiap saat. Saya berharap silaturrahim ini bisa memberikan wawasan lengkap seputar usaha ternak yang sehat dan usaha Aqiqah yang menjanjikan," kata Dwi Pujiyanto.
Ia menambahkan kenapa memilih belajar ke Khonsa Aqiqah karena dinilai sudah sukses. Sebulan saja di Khonsa Aqiqah ini bisa menyembelih 40 sampai 50 kambing atau domba. Jadi, hampir setiap hari menyembelih kambing Aqiqah. Bahkan saat momentum idul Adha bisa menjual lebih dari 250 kambing dan domba.
Rohmadi (41) atau yang biasa dipanggil Mbah Roh, owner dari Khonsa Aqiqah ini senang mendapatkan silaturrahim dari kelompok tani binaan Rumah Zakat. Baginya ilmu itu untuk dibagi bukan disimpan untuk dirinya sendiri. Sedangkan urusan rezeki itu sudah dijamin dan dibagi-bagi oleh Allah. Tugas kita hanya berusaha dengan maksimal.
"Saya senang kedatangan teman-teman dari Catur Manunggal. Bagi saya ilmu itu untuk dibagikan bukan disimpan. Kalau urusan rezeki itu sudah diatur oleh Allah. Kita sebagai hambanya wajib berikhtiar dengan sungguh-sungguh," kata Rohmadi.
Ia menambahkan bahwa kini usahanya bisa maju seperti sekarang ini butuh proses yang lumayan panjang. Ia merintis ternak kambing dari 12 ekor sejak delapan tahun yang lalu, tahun 2012. Setelah berjalan empat tahun beternak kambing tahun ke lima ia baru merambah ke usaha Aqiqah. Bahkan sekarang ia juga sudah mendirikan resto sate dan berbagai olahan daging kambing.
0 komentar:
Posting Komentar