Trimo Wahyudi, petani binaan Rumah Zakat sedang menyirami tanaman ubi di lahan kebun RW 06 Warak Salatiga. |
Salatiga-Petani binaan Rumah Zakat harus menyirami ubi madu yang ditanam akhir bulan Juni lalu karena kemarau. Seperti Kamis (17/9), Trimo Wahyudi yang mendapatkan bantuan menanam ubi madu dari Rumah Zakat tampak sedang menyirami tanamannya.
Dwi Pujiyanto, Relawan Rumah Zakat yang bertugas untuk mendampingi binaan mengatakan terus memberikan motivasi kepada para petani. Meskipun hujan belum turun lagi, tanaman harus terus disirami dan dirawat. Agar yang sudah ditanam kelak bisa memanen.
"Kami selalu memberikan motivasi kepada para petani binaan. Tanaman yang sudah ditanam harus terus dirawat dan disirami. Agar bisa panen. Seperti pada musim kemarau seperti sekarang ini para petani harus rajin-rajin menyirami tanaman," kata Dwi Pujiyanto.
Trimo Wahyudi, penerima manfaat dari Rumah Zakat menginformasikan bahwa usia tanaman ubi madu ini sudah sekitar 80 hari. Usia panen ubi madu antara 4 sampai 5 bulan. Saat dicek kemarin dengan menggali sebagian tanah, rata-rata ubi sudah tampak sebesar jempol tangan orang dewasa. Semoga dua bulan terakhir bisa tumbuh lebih besar lagi.
"Memang kendalanya air. Maka hampir setiap hari kami menyirami tanaman ubi. Kami tanam di area perkebunan. Usia tanaman ubi ini sekitar dua bulan setengah. Alhamdulillah, kemarin dicek rata-rata sudah berumbi sebesar jempol orang dewasa. Terima kasih kepada Rumah Zakat semoga dua atau tiga bulan lagi bisa panen," kata Trimo Wahyudi.
Program menanam ubi madu merupakan bantuan ketahanan pangan dari Rumah Zakat di era Pandemi Covid-19. Rumah Zakat berharap para petani tetap produktif di masa ini. Karena yang bisa menyediakan stok pangan kepada masyarakat adalah petani. Maka petani harus terus menanam agar masyarakat bahkan dunia tidak terancam krisis pangan.
#desberdukuh
#salatigasmart
#mdi
#dwipujiyanto
#rumahzakat
0 komentar:
Posting Komentar