Minggu, 17 Maret 2019

Pernah Jadi Kuli Bangunan, Wisanggeni Kini Tekuni Melukis

Serahkan Bantuan: Fasilitator Rumah Zakat, Dwi Pujiyanto menyerahkan secara simbolis bantuan modal usaha untuk Wisanggeni didampingi istri yang menekuni usaha lukis.
Salatiga-Rumah Zakat pada hari Selasa (19/2/2019) kemarin memberikan bantuan modal usaha kepada Wisanggeni (52) yang tinggal di rumah kontrakannya di RT 03 RW 09 Perum Griya Dukuh Asri, Salatiga. Wisanggeni merupakan seorang yang terlahir dari keluarga nonmuslim namun sejak usianya 25 tahun ia memutuskan untuk memeluk agama Islam. Sejak sekolah di bangku SMA, ia sudah terbiasa mandiri. Karena ia menyadari saudara kandungnya banyak, maka ia tidak ingin membebani orang tuanya. Sejak di bangku SMA ia sudah bekerja dengan melukis poster. Bakat melukis merupakan turunan dari ayahnya yang juga melukis.

“Saya mualaf Pak Dwi, tapi saat itu belum sholat. Baru setelah saya menikah dengan istri saya ini. Saya belajar islam, belajar membaca Alquran, dan melaksanakan shalat. Kalau bakat melukis yang saya miliki ini turunan dari ayah saya. Sejak di bangku SMA saya sudah biasa mandiri, tidak ingin membebani orang tua,” kata Wisanggeni mengisahkan masa lalunya.

Ia menambahkan pernah juga bekerja sebagai kuli bangunan, buruh pabrik di Solo, pernah juga bekerja di warung makan.  Baru mulai tahun 1992, saya menekuni melukis tapi belum bisa sukses karena terkendala modal dan pemasaran. Saya juga pernah tinggal di Bali selama 5 tahun. Tapi saya putuskan pulang kembali ke Salatiga. “Saya asli Salatiga, sedangkan istri dari Jember. Terima kasih kepada Pak Dwi. Sekarang ini baru saya merasakan betul, saya sebagai muslim ditolong oleh orang muslim yang baik seperti Pak Dwi dari Rumah Zakat. Jujur saya memang sering pinjam uang ke tetangga karena usahanya tidak mesti,” terang Wisanggeni.

Sejak satu tahun ini, Wisanggeni mendapatkan bantuan dan pembinaan dari Rumah Zakat melalui Relawan Inspirasi Rumah Zakat di Desa Berdaya Dukuh, Dwi Pujiyanto. Ini untuk kali kedua Rumah Zakat memberikan bantuan modal untuk Wisanggeni. Pada bulan Februari 2019 ini ia menerima  bantuan modal sebesar satu juta rupiah. Wisanggeni dan keluarga sampai sekarang masih tinggal di rumah kontrakkan sehingga setiap tahun harus membayar uang sewa untuk rumah kontrakkannya. Istrinya hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga. Beliau memiliki dua anak, yang anak pertama sudah mendapat beasiswa dari perusahaan kuliah di Jakarta, sedang yang kedua masih sekolah di bangku SD.

“Keluarga Pak Wisang ini memang membutuhkan bantuan. Apalagi tempat tinggal beliau ini masih mengontrak. Kami dari Rumah Zakat berharap ke depan Pak Wisang dan keluarga bisa lebih baik lagi. Biasanya bayangan orang kalau pelukis itu orang yang kaya, namun itu belum bagi keluarga Pak Wisang. Semoga ke depan beliau dan keluarga bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik,” kata Dwi Pujiyanto Relawan Inspirasi Rumah Zakat.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Kang Dwi I Inspirasi Indonesia

Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Cari Blog Ini