Warga RW 09 Kelurahan Dukuh menerima pembagian bibit gratis dari Rumah Zakat untuk ditanam di pekarangan rumah |
Salatiga-Rumah Zakat mengajak warga
masyarakat di RW 09 Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga untuk
menggalakkan budaya menanam di pekarangan rumah. Hal ini menyikapi mulai turunnya
hujan di hari-hari terakhir ini. Pada hari Rabu (4/10), fasilitator Desa
Berdaya Rumah Zakat membagikan ratusan bibit tanaman sayur gratis kepada warga
untuk ditanam. Jenis tanaman tersebut merupakan tanaman sayuran seperti cabai,
terong, tomat, seledri, brokoli, dan onclang.
Sebelum
dibagikan bibit tanaman, terlebih dahulu beberapa warga diberikan edukasi tentang
mewujudkan Kawasan Rumah Pangan Lestari atau KRPL dengan tajuk “Bincang-bincang
Mewujudkan KRPL yang Sukses”. Sebagai narasumber dari acara tersebut seorang
pakar pertanian yang juga perintis KRPL di Kota Salatiga. Beliau adalah
Awaludin Isnaini lulusan sarjana pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS)
Surakarta. Bahkan di bawah asuhan beliau, pada tahun 2012 lingkungan tempat
tinggalnya pernah menjadi model KRPL se-Kota salatiga.
Ia
mengatakan bahwa untuk menciptakan KRPL yang sukses diperlukan dua syarat,
yaitu harus didasari karena rasa cinta untuk menanam dan menjadikan hal itu
sebagai kebutuhan. Karena kalau tidak didasari dengan dua hal tersebut maka
usaha yang kita lakukan tidak akan berjalan permanen. Pasti dalam waktu cepat
atau lambat akan mengalami hambatan dan akhirnya putus asa. Oleh karenanya
untuk mewujudkan KRPL yang sukses diperlukan keuletan dan perawatan yang
berkelanjutan.
“Agar usaha
dalam mewujudkan KRPL bisa sukses, kita harus memulainya dengan dua syarat
yaitu didasari rasa cinta dan kebutuhan. Sehingga upaya yang kita lakukan akan
berlangsung lama dan berkelanjutan. Setelah panen lalu tanaman mati, kalau kita
cinta dan butuh maka akan ditanami bibit yang baru lagi. Begitu seterusnya,”
kata Awaludin Isnaini
Ia
menambahkan untuk memulai dalam pelestarian lingkungan di lahan yang sempit
bisa dilakukan dengan cara menanam tanaman yang mudah tumbuh, tahan terhadap
hama, dan bertahan lama. Diantaranya seperti tanaman strawberry, gingseng jawa,
dan pegagan.
Para
peserta sangat antusias mengikuti kelas pertanian tersebut. Terbukti hampir
seluruh peserta bertanya atau curhat tentang kendala-kendala mereka dalam
menanam baik tanaman mati atau tanaman tidak tumbuh secara normal. Pemateripun
menjawab dengan jelas dan mudah diterima. Awaludin Isnaini memang sudah
berpengalaman dalam bidang pertanian terbukti ia berhasil membina beberapa
kelompok tani di Kota Salatiga menjadi sukses.
Dwi Pujiyanto,
fasilitator Desa Berdaya Kelurahan Dukuh Kota salatiga mengatakan bahwa
kegiatan kelas pertanian untuk lahan sempit dan pembagian bibit ini merupakan
program “Senyum Lestari” dari Rumah Zakat. Masyarakat didorong untuk
menggalakkan budaya menanam di lingkungan rumah. Hal itu bertujuan untuk
menciptakan kelestarian lingkungan yang hijau dan asri. Selain itu juga bisa
menyediakan akan kebutuhan sayur-sayuran yang sehat untuk dimasak setiap hari
bahkan diharapkan ke depan bisa menghasilkan pendapatan tambahan dari usaha
menanam tersebut.
“Kegiatan
ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lestari dan hijau. Selain itu
juga untuk mensuplai sayuran yang bersih dan sehat hasil tanam sendiri untuk
dikonsumsi sehari-hari. Bahkan ke depan bisa diharapkan bisa sebagai sumber
pendapatan tambahan penghasilan warga,” kata Dwi Pujiyanto.
Sri
Watiningsih atau yang akrab disapa Eyang Ti oleh warga mengaku sangat senang
dan berterima kasih diberikan kesempatan untuk mengikuti kelas edukasi
pertanian yang diadakan Rumah Zakat. Ia pun langsung tertarik dan berkeinginan
untuk langsung berkunjung ke rumah narasumber untuk belajar lebih banyak dan
memesan bibit tanaman.
“Senang
sekali bisa ikut acara ini, menambah wawasan saya dalam bidang tanam-menanam.
Bapak rumahnya mana? saya kapan-kapan tak berkunjung, mau belajar lebih banyak
tentang KRPL dan melihat langsung lingkungan asri di daerah Anda,” kata Sri
Watiningsih.
0 komentar:
Posting Komentar