Relawan Inspirasi Yayasan Desa Berdaya sedang memberikan penilaian terhadap para mahasiswi yang mengikuti program Tahsin Al-Quran di Wisma Safira, Rabu malam (21/2). |
Salatiga-Relawan Inspirasi Yayasan Desa
Berdaya, Dwi Pujiyanto kembali melanjutkan program tahsin Al-Quran yang
menyasar sejumlah mahasiswi, Rabu (21/2) pasca liburan semester perkuliahan. Rata-rata mereka dari luar Kota Salatiga. Sehingga pada masa libur semester yang hampir dua bulan, mereka habiskan waktu di kampung halaman.
Program
pendalaman membaca Al-Quran ini merupakan permintaan dari sebanyak 11 mahasiswi
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga yang mereka menyewa sebuah rumah di
daerah Jalan Kasuari Sidomukti, Salatiga untuk ditempati sebagai wisma. Untuk mengisi
kegiatan pada malam hari, mereka mendatangkan beberapa narasumber untuk
memberikan tambahan wawasan keagamaan, salah satunya program tahsin Al-Quran.
Dwi
Pujiyanto, Relawan Inspirasi Yayasan Desa Berdaya mengatakan bahwa para
mahasiswi yang tinggal di Wisma Safira meminta untuk diadakan program tahsin
Al-Quran ini bukan berarti mereka belum bisa membaca Al-Quran. Pada dasarnya
mereka semua sudah bisa membaca Al-Quran. Namun memang masih perlu adanya
pembenahan dari aspek makharijul huruf
(keluarnya huruf), bacaan panjang, bacaan dengung, dan yang lainnya. Mereka selalu
bersemangat, tidak enggan untuk mengulangi belajar dari huruf-huruf hijaiyah.
“Program
tahsin Al-Quran ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas membaca Al-Quran para
mahasiswi yang tinggal di wisma. Pada dasarnya mereka sudah bisa baca Al-Quran
namun masih perlu dibenahi dan ditingkatkan,” kata Dwi Pujiyanto.
Dalam pembelajaran
tahsin Al-Quran ini, Dwi Pujiyanto menggunakan metode pembelajaran Al-Quran
metode UMMI. Ia sendiri sudah mengikuti program tahsin dari UMMI Foundation
Surabaya dan mendapatkan lisensi atau sertifikasi sebagai guru Al-Quran.