Magelang-Dwi Pujiyanto (33), selalu Relawan Rumah Zakat sekaligus pembina BUMMas Warak Berdaya mengikuti agenda kopdar member Asosiasi Pengusaha Aqiqah Indonesia (Aspaqin) Jateng, Senin (8/6). Kegiatan ini bertempat di Rumah Makan Warung Wedhus Candimulyo, Kabupaten Magelang, milik member Aspaqin Jateng, Shohib (31).
Hadir memompa motivasi untuk meningkatkan omset bisnis, Muhammad Rian dari Aqiqah 86 Ciputat, Tangerang. Pengusaha muda yang menekuni usaha aqiqah bersama dua temannya ini sudah menyembelih seribuan ekor per bulan. Ia menceritakan bahwa sehari bisa mencapai 30-60 titik pengiriman. Ia berbagi tips agar usaha aqiqah bisa sukses. Setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu branding, marketing, dan selling.
"Kunci sukses dalam usaha aqiqah yang kami terapkan bersama tim kami yaitu branding, marketing, dan selling. Lebih-lebih di era revolusi industri 4.0 ini, kita harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Di kami sudah pakai sistem manajemen yang baik dan menggunakan aplikasi," kata Rian CEO Aqiqah 86.
Narasumber kedua juga tidak kalah hebat, yaitu Muhammad Farij, owner Al-Kautsar Aqiqah yang juga Ketua Aspaqin DIY. Menurutnya, banyak keutamaan yang kita dapatkan dari usaha aqiqah. Selain bernilai bisnis juga sarat akan pahala. Karena aqiqah merupakan ibadah dalam agama Islam. Dengan aqiqah bisa memberikan layanan kepada ummat.
"Aqiqah ini bisnis yang double keuntungan. Tidak hanya keuntungan dunia tapi juga keuntungan akhirat. Karena aqiqah ini bentuk ibadah bagi kaum muslimin," kata Farij.
Dwi Pujiyanto, Relawan Rumah Zakat yang merintis usaha aqiqah merasa mendapatkan suntikan ilmu dan motivasi yang luar biasa. Dengan berkumpul dengan para pebisnis aqiqah bisa sebagai sarana sharing dan menimba ilmu.
"Alhamdulillah, sangat bersyukur bisa mengikuti acara kopdar ini. Bertemu dan sharing bersama para pengusaha muda yang sudah sukses luar biasa. Semoga ilmu yang didapatkan bisa kita praktikkan di Mumtaza Aqiqah di Salatiga," kata Dwi Pujiyanto.
0 komentar:
Posting Komentar